Matematik
Dibalik Catur
Nuraidawati –
152151199
c
|
atur adalah permainan pikiran yang dimainkan oleh
dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan
satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal).
Terdapat dua warna yang membedakan
bidak atau biji catur yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai
langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian
sampai permainan selesai. Setiap
langkah hanya boleh menggerakkan satu bidak saja (kecuali untuk rokade di mana ada dua bidak yang digerakkan). Bidak dipindahkan
ke petak kosong, ataupun yang ditempati oleh bidak lawan, yang berarti
menangkapnya dan memindahkan bidak lawan dari permainan. Ada pengecualian,
yaitu untuk gerakan en passant. Dimana pada gerakan awal, pion dapat bergerak maju dua
petak.
Masalah negara asal
catur, masih ada silang pendapat. Menurut Dede Gunawan, seorang atlit catur
pada tahun 80-an yang sekarang menjabat sebagai salah satu pelatih catur di
PERCASI kota Tasikmalaya, catur berasal dari Negara Yunani, ini di buktikan
dengan adanya sebuah motto “Gens Unesunus” yang artinya sekeluarga. Sedangkan
menurut H. J. R. Murray, penulis buku History
of Chess (1913), catur berasal dari India dan mulai pada abad ke-6. Di sana
catur dikenal dengan nama chaturangga,
yang artinya empat unsur yang terpisah. Menurut mistisisme India kuno, catur dianggap mewakili
alam semesta ini, sehingga sering dihubungkan dengan empat unsur kehidupan,
yaitu api, udara, tanah dan air karena dalam permainannya, catur menyimbolkan
cara-cara hidup manusia.
Menurut Wikipedia, istilah catur berasal dari bahasa
sansekerta yang memiliki arti empat. Namun kata ini sebenarnya merupakan
singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut.
Digunakanya catur sebagai nama permainan ini di Indonesia, kalau boleh
dianalogikan, karena sisi dari papan catur itu berjumlah empat atau
persegi empat. Atau barangkali, melihat jumlah prajurit tiap pemain
(putih/hitam) ada enam belas, yang apabila dibagi empat maka jumlahnya adalah
empat. Namun bisa juga karena, bahwa raja di papan catur itu ibarat
manusia yang dijadikan oleh Tuhan sebagai khalifatulardi, yang berarti manusia
harus memiliki empat karakerisik melalui peran tokoh yang strategis dalam
permainan catur yaitu, pertama benteng sebagai simbol pertahanan atau
ikhtiat, kedua luncur sebagai simbol penyerangan atau maqsudiyah dan
riyadiyah, ketiga kuda sebagai simbol kendaraan atau alat dan keempat ster
sebagai simbol strategi atau al’ilmu.
Terlepas dari alasan, “Mengapa permainan ini di Indonesia
dinamakan catur ?” karena pada prinsipnya catur merupakan bagian dari olahraga.
Kata olah raga itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu, “olah” dan
“raga”. “Olah “ dalam bahasa arab disebut riyadhah atau rutinitas gerak hingga
mencapai titik optimal, dan “raga” dalam bahasa arab disebut badaniah atau
segala sesuatu yang ada pada manusia selain ruh. Sehingga olahraga merupakan
suatu rutinitas raga untuk mencapai titik optimal.
Mengingat dalam catur itu yang lebih banyak bergerak adalah
otak, tentunya otak itulah yang lebih ditekankan sebagai usaha mencapai titik
optimal. Maka catur merupakan jenis olahraga yang mampu mempengaruhi pada
perkembangan intelektual.
Pada sisi yang lain, bagi seseorang yang memiliki
intelektual, banyak yang bilang permainan catur itu mudah, tapi banyak hal-hal
yang harus diperhatikan dalam permainan catur. Dalam
permainannya, catur mengandalkan analisa dan ketajaman otak pemain, disertai
keterampilan strategi dalam menentukan langkah, rencana, risiko, dan menentukan
kapan harus berkorban agar menang, adu strategi pun digunakan, untuk
lebih mudah mempelajari dan merekam partai-partai catur, digunakanlah notasi
aljabar, yaitu sistem yang menamai setiap petak pada papan catur atau disebut
juga kordinat kartesius, tetapi sebelum itu mari kita bahas tentang bermain
catur, banyak pemikiran yang harus fokus dalam permainan catur sesungguhnya,
ada jam catur, menulis langkah yaitu bisa dengan bidang kartesius x dan y,
peraturan juga berpengaruh dalam permainan catur.
Di dalam permainan catur, ada yang
memegang buah putih dan buah hitam, ada kelebihan dan kekurangan ketika
seseorang memegang salah satu dari buah tersebut, buah catur yang putih
keuntungannya bisa memulai pertama dan mudah untuk menghitung titik bidang kartesius
yang akan melangkahkan buah caturnya, kekurangannya itu jam caturnya berada di
sebelah kiri, jadi kalau sudah main, agak sulit menekan jam di sebelah kiri,
soalnya jika menekan menggunakan tangan kiri, lawan bisa protes, karena harus
memakai tangan kanan, dan hukumannya kalau melanggar, bisa dikurangi waktunya
atau dapat sanksi lainnya.
Dan jika memegang buah catur yang warna hitam keuntungannya
kebalikan dengan yang putih, jam caturnya di sebelah kanan, jadi kalau misalkan
lagi bermain, orang yang memegang buah hitam sedikit lebih unggul dalam
penekanan jam, terus kekurangannya agak pusing, soalnya perhitungannya harus
sama dengan putih.
Yang jadi pertanyaannya bagaimana
sih caranya menghitung petak-petak yang ada didalam catur ? Mari kita simak
penjelasannya, dalam catur ada yang memegang buah putih dan buah hitam, nah
hitungannya itu di mulai dari sebelah kiri bawah pemain putih ke sebelah kanan
diberi nama A,B,C,..., H itu kolom-kolom dan sementara kalau untuk baris dari
kanan maupun kiri bawah pemain putih mulai diberi angka 1,2,3...,8.
Setiap petak dipapan catur sekarang mempunyai nama sendiri,
dimulai dengan kolom terlebih dahulu barulah angka baris, sebagai contohnya
yang biasa dipakai yaitu kolom e dan baris ke 4, jadi dapat kita tulis e4 (2
langkah pion yang berada didepan raja putih), dan jika yang melangkahnya selain
bidak, bisa menggunakan hurup depannya saja, Raja=R, Mentri=M, Benteng=B,
Gajah=G, Kuda=K, contohnya Kuda kolom c baris ke 3, jadi bisa ditulis Kc3, dan
kalau misalkan dalam memakan biji catur lawan, menggunakan tanda x, contohnya
Kxe5 artinya Kuda memakan biji yang ada di kolom e baris ke 5.
Permainan dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8
lajur dan 8 baris kotak/petak berwarna hitam
dan putih (atau terang dan gelap) secara berselang seling. Permainan dimulai
dengan 16 buah pada masing-masing pihak, yang disusun berbaris secara khusus
pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu buah hanya bisa
menempati satu petak. Pada bagian terdepan masing-masing barisan terdapat 8
pion, diikuti di belakangnya dua benteng, dua kuda (dalam
bahasa Inggris disebut knight-ksatria), dua gajah (dalam bahasa Inggris disebut bioshop-uskup), satu menteri atau ratu
atau ster, serta satu Raja.
Buah catur memiliki nilai-nilai tersendiri sebagai
perbandingan kekuatan, nilai-nilai ini tidak mudah mutlak, soalnya posisi buah
tersebut sangat berpengaruh, nilai-nilai buah catur diantaranya :
Pion
: 1 poin
Kuda dan Gajah : 3 poin
Benteng
: 5
poin
Mentri
:
9 poin
Inilah gambaran pertama catur:
Gambar
1. gambaran pertama catur
Biasanya dalam catur, angka maupun huruf yang ada di gambar
itu tidak ada, jadi kita harus menalar atau pun menghitung titik petak yang
akan di jalankan pemain tersebut.
Sebelumunya di atas sudah dijelaskan bahwa papan catur
disebut juga koordinat kartesius, nah ini adalah salah satu hubungan antara
matematika dan catur. Dalam matematika, Sistem koordinat kartesius digunakan
untuk menentukan tiap-tiap dalam bidang menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis),
dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah
yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang
dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut (lihat Gambar 2).
Gambar
2. Koordinat kartesius
Istilah kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika
sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan
aljabar dan geometri (kartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil
kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan Geometri Analitik, Kalkulus dan
Kartografi.
Gambar
3. Rene Decartes
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637
dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari
tulisannya Discourse on Method, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan
yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Kartesius dapat digunakan dalam
permainan catur, dalam menentukan kotak-kotak yang ada dalam catur disitulah
peran kartesius dipergunakan, banyak hal-hal yang harus diperhatikan untuk
menghitung kotak-kotak yang ada pada catur, cara menghitungnya, cara
membacanya, dan cara yang lainnya.
Telah dijelaskan latar belakang sejarah catur serta hubungan permainan catur
dengan matematika diatas, sekarang saya akan menginformasikan lagi nih teman, salah satu penerapan permainan catur pada matematika
yaitu Knight's
Tour, penasarankan apa itu knight’s tour ? Knight’s Tour atau
dalam bahasa Indonesia nya disebut Perjalanan Kuda merupakan sebuah permainan
hasil variasi dari permainan catur atau bisa juga diartikan sebagai sebuah masalah dalam matematika yang
melibatkan kuda (knight).
Pada permainan ini, pemain hanya menggunakan bidak kuda.
Bidak kuda ini akan digerakkan melewati seluruh kotak pada papan catur tanpa
melewati kotak yang sama sebagai tujuan dari knight’s tour itu sendiri.
Pada permainan ini bidak kuda dapat diletakkan dimana saja
untuk memulai permainan. Langkah bidak kuda yang unik yaitu membentuk huruf L
membuat permainan ini menjadi permainan asah otak yang cukup baik.
Gambar
4. Langkah Pada Bidak Kuda
Terdapat dua jenis permaian knight’s tour, yaitu open
knight’s tour dan closed knight’s
tour. Pada open knight’s tour,
bidak akan berhenti pada satu kotak setelah semua kotak dilewati.
Gambar
5. open knight’s tour
Sedangkan pada closed knight’s tour, bidak kuda akan
kembali pada titik awal permainan setelah semua kotak terlewati, ini seperti knight’s tour yang dilakukan oleh Joe
Sandy vs Deddy Corbuzer pada tahun 2009
dimulai dari petak D7 dan kembali ke D7.
Gambar
6. closed knight’s tour
Artinya pada knight’s
tour ini, ke-64 bidak pada papan catur yang berukuran 8x8 akan terpenuhi
yang apabila kita hitung langkahnya ada 63 langkah.
Permainan ini tidak hanya dapat digunakan pada papan
berukuran 8x8, namun juga dapat dilakukan pada papan berukuran 6x6, dan 5x5.
Untuk papan persegi panjang, ukuran minimal adalah 3x4.
Jika dilihat dari pergerakkannya,
permainan knight’s tour ini
menggunakan teori graf. Graf adalah
himpunan simpul yang dihubungkan dengan sisi-sisi hamilton. Graf yang kita gunakan disini
adalah graf Hamilton. Graf Hamilton adalah graf hanya melewati setiap
simpul tepat satu kali. Pada
knight’s tour bidak kuda tidak boleh
melewati kotak yang sama lebih dari satu kali.
Untuk menyelesaikan knight’s
tour ini, diperoleh banyak cara untuk menyelesaikannya. Apabila kita
menggunakan konsep matematika secara umum, yaitu antara lain, pertama menggunakan konsep faktorial, maka kemungkinan
yang terjadi adalah 64! = 1.27 x 1089, sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk menyelesaikannya. Kedua menggunakan konsep eksponensial, kemungkinan yang
terjadi pun tidaklah sedikit, yaitu sekitar 64 x 463, lebih sedikit
jika dibandingkan dengan konsep faktorial, tetapi tetap mustahil juga untuk
kita cari. Dan dengan konsep simetri, maka kemungkinannya paling sedikit adalah
8.5 x 1038. Tetapi ini
kelihatan mustahil bagi kita untuk menyelesaikan ketiga konsep diatas.
Langkah-langkah yang dibutuhkan sangatlah panjang serta membutuhkan sebuah alat
seperti komputer, salah satunya dengan menggunakan menggunakan metode algoritma
backtracking.
Algoritma backtracking bisa kita gunakan untuk mencari
solusi dari kasus permainan. Kita akan membangun solusi parsial dari sebuah
masalah lalu akan mencoba mengembangkan solusi tersebut. Jika solusi yang telah
diperluas gagal, maka ia akan kembali (dengan runut balik) dan akan mencoba
solusi parsial knight’s tour lainnya,
yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Dari awal kotak kuda ditempatkan dan
membangkitkan langkah-langkah yang mungkin dilalui oleh kuda.
2. Memilih salah satu langjah (kotak)
yang kemudian diperluas langkah tersebut.
3. Menempatkan kuda pada kotak yang
telah dipilih.
4. Mengulangi langkah satu untuk kotak
yang sedang ditempati.
5. Kembali ke langkah sebelumnya, jika
belum ditemukan solusi (backtracking). Pencarian akan berhenti jika tealah
ditemukan solusi atau tidak ada langkah yang memungkinkan.
Selain itu, karena catur adalah jenis permainan yang
menggunakan logika maka, catur mengajarkan banyak hal, termasuk pemikiran
strategis. Meskipun pada awalnya mungkin orang menganggap bahwa jenis pemikiran
ini tidak berhubungan dengan matematika, pada kenyataannya, catur juga
mengajarkan jenis "perhitungan" (ide yang tepat tentang hal ini dapat
Anda baca pada buku A. Soltis: The Inner Game of Chess, David
McKay Co. Inc, New York, 1994).
Pada tahun 1893, Profesor Binet (dari tes reputasi IQ Stanford-Binet) telah melakukan studi
tentang hubungan antara matematika dan catur. Setelah memeriksa sejumlah besar
pemain terkemuka, ia menemukan bahwa 90% dari mereka memiliki mental berhitung
yang sangat baik. Di sisi lain, ia menemukan bahwa matematikawan pun sering
tertarik pada catur, beberapa di antaranya menjadi pemain kelas atas. Profesor
Binet berkomentar bahwa baik catur maupun matematika memiliki arah dan rasa
yang sama dalam kombinasi, abstraksi dan presisi. Salah satu ciri yang hilang
pada matematika adalah pertempuran, di mana dua individu bersaing untuk
penguasaan, dengan semua kualitas yang dibutuhkan dari seorang jenderal di
medan perang.
Beberapa Matematikawan yang ahli di bidang catur adalah
sebagai berikut :
1.
Adolf
Anderssen (1818-1879)
Belum pernah memenangi Kejuaraan
Dunia tetapi dianggap sebagai pemain terkuat di dunia antara tahun 1859 dan
1866. Dia menerima gelar dalam bidang Matematika dari Universitas Breslau dan
mengajar matematika di gimnasium Friedrichs pada tahun 1847-1879. Dia
dipromosikan menjadi Profesor pada tahun 1865 dan diberi gelar doktor kehormatan
oleh Breslau (untuk prestasinya dalam catur) pada tahun 1865.
2.
Noam
Elkies
Profesor
Matematika di Universitas Harvard dengan spesialisasi pada Teori Bilangan,
adalah penyusun studi dan (mantan juara dunia) pemecah problem catur.
Prof. Elkies, pada usia 26, menjadi sarjana termuda yang pernah mencapai gelar
guru besar (profesor) di Harvard. Salah satu studi Endgame hasil
karyanya disebutkan, misalnya, dalam buku “Technique
for the tournament player” oleh GM Yusupov dan IM Dvoretsky, Henry Holt,
1995. Dia menulis 11 kolom yang sangat menarik tentang Eksplorasi
Endgame.
3.
Machgielis
(Max) Euwe (1901- 1981)
Juara
Dunia Catur 1935-1937, Presiden FIDE (Federation
Internationale des Echecs) 1970-1978, dan wasit (arbiter) dalam pertarungan
yang bergolak Fischer Spassky pada pertandingan Kejuaraan Dunia di Reykjavik,
Islandia pada tahun 1972. Salah satu sumber menyebutkan, ia bergelar PhD (atau
yang setara dengan itu dalam versi Belanda) dalam bidang Matematika dari
Universitas Amsterdam pada tahun 1926. Yang lainnya menyebutkan, ia bergelar
Doktor dalam bidang filsafat pada tahun 1923 dan mengajar sebagai kariernya. Ia
juga menerbitkan sebuah makalah matematika catur "Schachspiel
Betrachtungen das uber Mengentheoretische".
4.
Ed
Formanek
Master
Internasional, bergelar Ph.D dari Universitas Rice pada tahun 1970. Bekerja
pada fakultas Matematika di Universitas Negeri Penn terutama dalam Teori
Matriks dan Teori Representasi.
5.
Charles
Kalme (15 November 1939-22 Maret 2002)
Meraih
gelar master nasional dalam catur pada usia 15 tahun, ia adalah juara junior
Amerika pada tahun 1954, 1955, juara antarperguruan tinggi se-Amerika pada
tahun 1957, dan draw dalam permainan melawan Bobby Fischer pada
kejuaraan Amerika tahun 1960. Pada tahun 1960, ia juga terpilih untuk Tim Inti Soccer
Pria, serta tim Olimpiade Catur Mahasiswa Amerika. Pada tahun 1961 ia lulus
dengan peringkat pertama di kelasnya pada Sekolah Teknik Elektro Moore,
Universitas Pennsylvania, Philadelphia. Dia juga menerima penghargaan Cane
(penghargaan kepemimpinan) tahun itu. Setelah mendapatkan gelar PhD dari
Universitas New York pada tahun 1967 ia memasuki Universitas California,
Berkeley selama 2 tahun kemudian Universitas California Selatan selama 4-5
tahun. Dia menerbitkan 2 makalah tentang Matematika dalam periode ini, "A
note on the connectivity of components of Kleinian groups" dan "Remarks
on a paper by Lipman Bers". Dia juga menerjemahkan karya Siegel dan
Moser, Lectures on celestial mechanics, Springer-Verlag, New York, 1971
dari aslinya yang berbahasa Jerman. Dia berperan penting pada tahap awal
pemrograman komputer catur. Bahkan, gambar dan ulasan game ditampilkan
dalam artikel "An advice-taking chess computer" yang muncul
dalam Scientific American edisi Juni 1973. Dia adalah editor pada Math
Reviews dari 1975-1977 dan kemudian bekerja di industri komputer.
Belakangan semasa hidupnya ia bekerja di negara asalnya, Latvia, dan mengirimkan
komputer ke sekolah-sekolah dasar di sana dalam program “A National Strategy
for Bringing Computer Literacy to Latvian Schools”. Rating tertinggi
yang dicapainya kemudian selama "kembali ke catur" adalah 2458.
6.
Emanuel
Lasker (1868-1941)
Juara
Dunia Catur tahun 1894-1921, bergelar PhD (atau yang setara dalam versi Jerman)
dalam bidang Matematika dari Universitas Erlangen pada tahun 1902. Penulis
makalah yang berpengaruh, di mana teorema terkenal Lasker-Noether “Primary
Ideal Decomposition Theorem in Commutative Algebra” terbukti.
7.
A.
Jonathan Mestel
Grandmaster
di “di atas papan” maupun dalam pemecahan dalam problem catur, adalah
seorang matematikawan terapan dengan spesialisasi dalam mekanika fluida dan
penulis banyak makalah penelitian. Dia bekerja di fakultas Matematika, Imperial
College, London.
8.
Walter
D. Morris
Master
Internasional, bekerja di fakultas matematika, universitas George Marson,
Virginia.
9.
Nick
J. Patterson
Master
Internasional, bergelar D. Phil. dari Universitas Cambridge pada tahun 1970-an
dalam Teori Grup, dibimbing Prof. Thompson. Dia menerbitkan beberapa makalah
tentang teori grup, kombinatorik, dan teori error-correcting codes.
Beberapa game caturnya dapat Anda lihat di sini . Dia adalah Juara Catur Irlandia pada tahun 1969.
10.
John
Nunn
Grandmaster,
bergelar D. Phil. dari Universitas Oxford pada tahun 1978 pada usia 23 tahun
(sarjana termuda di Oxford sejak Kardinal Wolsey), Tesis PhD-nya tentang
Topologi Aljabar, dan penulis makalah.
11. Hans-Peter Rehm
Penyusun
problem catur, Profesor Matematika di Universitas Karlsruhe, Jerman. Ia
telah menulis beberapa makalah dalam matematika, seperti "Prime
factorization of integral Cayley octaves" (1993), tetapi kebanyakan
dalam aljabar diferensial, spesialisasinya. Beberapa problem caturnya
dapat ditemukan di internet, misalnya di
sini (dalam bahasa Jerman). Sebuah
koleksi problem caturnya telah diterbitkan, yaitu Hans + Peter + Rehm = Schach
Ausgewählte Schachkompositionen & Aufsätze (artinya, problem
catur dan artikel pilihan), Aachen 1994.
Jadi kesimpulannya dalam catur bisa meningkatkan kemampuan
berkosentrasi serta mengembangkan akal untuk membuat analisa dan sintesa secara
strategis dan taktik juga bisa membantu dalam segala hal, tidak hanya memainkan
catur itu saja, sistem kartesius pun digunakan untuk menghitung kotak yang akan
dilangkahinya, dan lebih menariknya dengan menggunakan salah satu bidaknya
yaitu kuda dapat menbuat permasalahan yang cukup menarik untuk diselesaikan
yaitu knight’s tour . dan dari knight’s tour ini dapat diaplikasikan ke
dalam bentuk matematika yaitu teori graf bahkan pemograman komputer dengan
algoritma backtracking serta tidak menutup kemungkinan orang yang juara catur
dunia ahli dalam matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2015). Rene Descartes. [Online]. Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Ren%C3%A9_Descartes
Anonim (2015). Rene Descartes. [Online]. Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Ren%C3%A9_Descartes
Darmanto,
Heri. 2009. Rahasia Problem Kuda Catur.
[Online]. Tersedia : http://www.komputercatur.com/2009/05/rahasia-problem-kuda-catur-seperti.html
Febrian,
Rama. 2012. Matdis. [Online]. Tersedia : http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2012-2013/Makalah2012/Makalah-IF2091-2012-067.pdf
rama febrian 2012
Hendry. 2009. Rahasia Perjalanan Kuda Joe Sandi. [Online]. Tersedia : http://hendrydext.blogspot.co.id/2009/05/rahasia-joe-sandy-ii-perjalanan-kuda.html
Hendry. 2009. Rahasia Perjalanan Kuda Joe Sandi. [Online]. Tersedia : http://hendrydext.blogspot.co.id/2009/05/rahasia-joe-sandy-ii-perjalanan-kuda.html
Pujakelana.TT. Matematika dan Catur. [Online].
Tersedia : https://www.chess.com/blog/Pujakelana/matematika-dan-catur
Thorne,
John. (2014). Sistem Koordinat Kartesius. [Online] Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius